ArtikelPentingnya Mencatat Kehadiran Jemaat Melalui Aplikasi Gereja
Ruth Natasya N.S.
Penulis
6 menit - 31 Januari 2023
Apa arti dari Absensi Digital melalui Aplikasi Gereja?
Absensi digital adalah salah satu media berbasis teknologi digital yang dipergunakan untuk mendata kehadiran. Media ini adalah bagian dari perkembangan zaman yang semakin modern dan berbasis teknologi, untuk membantu meningkatkan produktivitas kerja manusia. Hal tersebut dikarenakan absensi digital dapat lebih praktis, efektif, dan efisien dalam penggunaannya.
Manusia tak perlu mendata dan mengumpulkan absen secara manual lagi, cukup dengan satu media langsung bisa menganalisis data yang ada. Aplikasi absensi data digital ini dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia. Biasanya, aplikasi absensi digital dipergunakan oleh kantor untuk kebutuhan absen karyawan, acara penting tertentu seperti webinar/seminar. Gereja juga membutuhkan aplikasi absensi digital ini untuk dapat memudahkan gereja mendata dan menganalisis kehadiran dan keaktifan jemaat gereja.
Kenapa Perlu Melakukan Absensi Digital Untuk Jemaat melalui Aplikasi Gereja?
Gereja perlu melakukan absensi terhadap jemaat agar dapat mengukur dan mencatat keaktifan dari setiap jemaatnya. Absen jemaat digunakan dalam setiap kegiatan gereja untuk dapat mencatat data keaktifan gereja, baik di acara rutin seperti ibadah setiap hari Minggu atau acara dari setiap komunitas gereja, seperti komsel, doa wilayah. Data ini nantinya akan dipantau oleh pihak gereja dan dapat menjadi tolak ukur keaktifan setiap jemaatnya.
Data ini juga dapat membantu gereja dalam menyelesaikan masalah lainnya. Contohnya, saat jemaat yang biasanya sering hadir, tiba-tiba berhenti hadir, karena suatu alasan tertentu. Dengan melihat data absen, gereja akan dapat dengan cepat menyadari kehilangannya.
Gereja juga dapat menganalisa, semisal angka kehadiran komsel pada hari Senin lebih banyak daripada komsel pada hari Kamis. Berarti dapat ditarik kesimpulan hari Senin lebih ideal untuk diadakan komsel.
Pentingnya Mencatat Absensi Digital dengan Aplikasi Gereja Untuk Mengukur Keaktifan Jemaat Gereja
Gereja terkadang kesulitan untuk mendata keaktifan dari setiap jemaat karena banyaknya jemaat yang mereka miliki. Jika menggunakan absensi manual, gereja akan kesulitan untuk menyusun dan menganalisa data yang ada. Gereja memerlukan waktu dan proses yang lebih lama dan rumit untuk mencatat kehadiran jemaat satu persatu. Hal ini akan mempersulit pelayanan gereja sehingga menjadikan pelayanan yang ada di gereja tidak produktif.
Di sini peran aplikasi absensi digital memberikan solusi untuk masalah ini, khususnya dalam hal data. Aplikasi absensi gereja yang berbasis teknologi dapat membantu pelayanan gereja lebih produktif, efektif, dan efisien. Absensi digital menjadi instrumen untuk mengumpulkan data gereja, yang nantinya dapat dikelola oleh pihak gereja. Aplikasi absensi digital tidak hanya memudahkan gereja dalam menyimpan data, tetapi juga membantu gereja dalam hal pengolahan data. Hal ini berarti aplikasi gereja dapat mengamati dan mencatat keaktifan setiap jemaat melalui data. Dalam penggembalaannya, jemaat perlu dipantau perkembangannya, bagi dari segi rohani maupun keaktifannya.
Keberhasilan pencatatan gereja akan dapat dicapai apabila gereja dan jemaat sama-sama bekerja sama membiasakan diri dalam menggunakan absensi digital. Oleh sebab itu, kesadaran, budaya dan pola pikir untuk melakukan absen digital sebenarnya sangat penting bagi gereja dan jemaat. Hal tersebut disebabkan karena data absensi yang membantu para pelayan gereja dapat memperhatikan dan jemaat dapat merasa diperhatikan.
Apa Fungsi Aplikasi Absensi Digital dalam Kehidupan Gereja?
Dilihat dari betapa pentingnya absensi digital bagi gereja, terlihat bahwa penggunaan aplikasi absen digital memiliki banyak fungsi dalam gereja. Dari data kehadiran jemaat, banyak memiliki fungsi bagi pemimpin gereja dalam memperhatikan Jemaatnya. Ada beberapa fungsi yang dapat dirasakan oleh gereja secara langsung jika menggunakan absensi digital.
Pertama, seperti namanya, absensi digital berfungsi untuk mendata kehadiran setiap jemaat. Data kehadiran jemaat ini dapat disimpan oleh gereja sebagai arsip dan dapat dipergunakan untuk keperluan gereja lainnya.
Kedua, absensi digital berfungsi untuk mencatat keaktifan dari setiap jemaat. Dengan data kehadiran setiap jemaat, gereja dapat secara otomatis mencatat keaktifan gereja. Gereja tak perlu melakukan pengolahan data secara manual lagi untuk mengetahui keaktifan setiap jemaatnya.
Ketiga, absensi digital berfungsi untuk mengukur keaktifan setiap jemaat. Pengolahan data yang cepat, tepat, dan mudah di absensi digital dapat mempermudah gereja dalam mengukur keaktifan setiap jemaatnya. Tolak ukur keaktifan jemaat dapat dilihat gereja dari seberapa seringnya mereka untuk data atau berkegiatan di gereja.
Itulah beberapa alasan gereja perlu mencatat absensi digital menggunakan aplikasi gereja. Penggunaan aplikasi berbasis teknologi di gereja akan semakin mempermudah pelayanan gereja. Oleh sebab itu, gereja harus segera menerapkannya!!!
Erista adalah salah satu aplikasi gereja terbaik di Indonesia. Selain memiliki fitur-fitur yang lengkap, Erista juga memiliki fitur untuk mencatat kehadiran jemaat di dalam aktivitas gereja. Sehingga, gereja dapat memonitor keaktifan jemaatnya melalui Erista.
Erista juga memiliki mode gratis selamanya untuk gereja dengan jumlah jemaat di bawah 100 orang. Jika Anda ingin mencoba seluruh fitur Erista, Erista menyediakan masa percobaan secara gratis 30 hari pertama. Jadi tunggu apa lagi? Mulai gunakan Erista hari ini juga!
Aplikasi gereja free adalah sebuah media yang menyediakan peluang bagi gereja untuk mencoba sistem layanan manajemen gereja yang canggih, mudah dan cepat sebelum berlangganan. Jadi gunakan kesempatan ini agar tetap terhubung dengan anggota gereja anda.
Apakah aplikasi gereja dapat meningkatkan kualitas pelayanan gereja terhadap jemaatnya? Ada kalanya, jemaat merasa jenuh atau bosan untuk datang beribadah maupun pelayanan di gereja. Hal tersebut bisa disebabkan oleh banyak faktor. Gereja harus memperhatikan dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan pelayanan gereja membosankan agar jemaat tidak pindah.
Salah satu contoh aplikasi gereja yang dapat membantu meningkatkan keaktifan jemaat - Menurut survei, 52% jemaat khususnya milenial saat ini tidak aktif berinteraksi dengan gereja. Hal ini terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya dari faktor dalam dan luar gereja. Faktor dalam seperti adanya program gereja yang sudah tidak menarik lagi, tidak relevan, tidak autentik, kurang modern, milenial merasa tidak dilibatkan dalam pelayanan gereja, dan lain sebagainya.