4 menit - 21 Desember 2022
Data jemaat adalah suatu pencatatan yang berisi tentang informasi profil seluruh jemaat gereja. Jemaat gereja yang dimaksud ialah kumpulan atau persekutuan orang-orang yang berada di satu gereja. Dalam kehidupan bergereja, data jemaat berarti suatu pencatatan yang dibuat secara apa adanya dan dikelola dengan baik agar dapat menjadi pendukung banyak keputusan strategis bagi pemimpin atau pelayan gereja untuk perkembangan jemaat gereja secara lebih baik lagi kedepannya.
Banyak kegunaan dan fungsi yang didapatkan dari data jemaat. Hasil lainnya yang bisa didapatkan dari adanya data jemaat ialah dapat membantu gereja dalam pencapaian tujuan atau target yang dimiliki oleh gereja. Namun, untuk mendapatkan semua hasil yang diinginkan, gereja harus dapat menyusun data jemaat secara rapi dan tepat. Sehingga memudahkan gereja dalam pencapaian tujuan serta target yang dimiliki.
Bisa dibayangkan, jika data jemaat yang ada, disusun secara berantakan, tidak karuan, dan tidak dikelola dengan baik, maka keadaan menjadi kacau dan menambah kerjaan para pelayan gereja lagi. Hal tersebut akan menghasilkan dampak buruk bagi gereja, contohnya seperti berikut:
Data yang berantakan membuat gereja menjadi tidak efisien. Hal tersebut dikarenakan, gereja harus merapikan dan menyusun serta mengelolah ulang data dari awal. Dengan begitu, pengolahan data menjadi tidak efektif dan membuang waktu yang banyak. Oleh sebab itu, pengumpulan, penyusunan, dan pengolahan data harus dibuat serapi mungkin.
Pengumpulan data yang berantakan dapat membuat gereja kesulitan dalam memantau, mengelolah, dan mengontrol perkembangan jemaatnya. Pengumpulan data yang berantakan juga dapat membuat data menjadi tidak akurat dikarenakan struktur dan pola data yang acak-acakan. Hal tersebut akan membuat gereja kesulitan dalam memantau, mengelolah, dan mengontrol perkembangan jemaatnya.
Data jemaat yang disusun secara manual, bisa menimbulkan resiko gereja kehilangan data, terselip, ataupun rusak. Karena data yang disimpan secara manual tidak memiliki jaminan penyimpanan yang absolut.
Penyimpanan data jemaat secara manual akan menambah ruang atau tempat khusus bagi gereja. Gereja harus memerlukan sebuah rak atau tempat khusus untuk menyimpan data jemaat agar tetap tersusun dengan rapi dan aman. Hal ini tentu menjadi satu kekurangan dari penyimpanan data jemaat secara manual.
Data jemaat yang dibuat, disimpan, dan dikelola secara berantakan, akan membuat pemimpin gereja menjadi sulit mengambil kebijakan dan keputusan di gereja. Tentu saja hal ini dapat mengurangi efektifitas dan produktifitas pelayanan yang ada di gereja.
Dilihat dari adanya dampak buruk yang ditimbulkan dari pengumpulan data berantakan tersebut, gereja memerlukan suatu aplikasi atau software yang membantu mereka dalam pengolahan data jemaat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Erista sebagai aplikasi gereja hadir membantu. Dengan fitur member database yang dimiliki oleh Erista, gereja dapat mendata jemaat dan perkembangan jemaatnya dengan cepat dan mudah.
Erista adalah aplikasi gereja untuk membantu gereja yang kesulitan mengatur data jemaat mereka. Gereja tidak perlu takut lagi, akan pengolahan data yang berantakan. Karena dalam Erista, data jemaat akan dikelola secara otomatis dan di setting secara aman agar data tersebut tidak mudah hilang ataupun diakses oleh orang lain. Hanya orang yang memiliki akses yang dapat melihat dan mengelola data jemaat tersebut. Jadi, gereja tidak perlu resah dan khawatir lagi mengenai pengolahan data jemaat.