ArtikelCara Mempererat Persekutuan Gereja Melalui Aplikasi Gereja
5 menit - 13 Januari 2023
Apakah aplikasi gereja dapat mempererat persekutuan di dalam gereja? Persekutuan adalah suatu hubungan atau kerjasama dua orang atau lebih yang bergabung bersama membentuk suatu kelompok untuk saling menguntungkan atau mencapai tujuan bersama, baik menggunakan perjanjian ataupun tidak. Gereja sebagai tempat pertumbuhan iman yang juga memiliki jemaat di dalamnya, memiliki persekutuan untuk membantu pertumbuhan iman sesama jemaat. Gereja memiliki tanggung jawab terhadap persekutuan yang ada didalamnya. Gereja harus tau cara tersendiri agar persekutuan-persekutuan dalam gereja dapat terjalin dengan erat.
Tiga Kunci Cara Membangun Kegiatan Persekutuan Gereja
Persekutuan yang dapat ditemukan di gereja ada banyak. Contoh persekutuan yang ada di gereja ada persekutuan sekolah minggu, remaja, lansia, perempuan, dan masih banyak lagi. Dalam membangun persekutuan gereja yang erat, diperlukan kunci-kunci khusus. Menurut pendeta Julius Ray Manurung, salah satu pendeta Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah (GSJA) Sungai Kehidupan Surabaya menyebutkan kunci untuk mempererat persekutuan-persekutuan yang ada di gereja:
Intens Berkomunikasi
Komunikasi merupakan kunci awal membangun persekutuan yang erat. Dengan komunikasi, jemaat bisa saling berinteraksi satu sama lain baik kepada sesama jemaat maupun dengan para pengurus gereja seperti pendeta. Komunikasi juga menjadi sarana penyampaian pendapat agar dapat diterima dan didengarkan oleh jemaat atau pengurus gereja yang bersangkutan. Selain itu, dengan komunikasi yang ada dalam persekutuan itu juga bisa berbagi wawasan dan ilmu pengetahuan antar anggota persekutuan.
Saling Menghargai dan Menghormati
Dalam sebuah persekutuan juga harus diperlukan rasa saling menghargai dan menghormati sesama anggota persekutuan. Rasa ini diperlukan untuk mencegah terjadinya masalah atau perselisihan yang dapat menyebabkan perpecahan di dalam persekutuan. Menghargai perbedaan juga penting dilakukan supaya persekutuan jemaat menjadi harmonis, tenteram, dan rukun dalam hidup berdampingan baik di dalam maupun diluar gereja. Dengan rasa tersebut, hubungan dalam suatu persekutuan akan terjalin lebih kuat.
Musyawarah
Musyawarah berasal dari kata Syawara yang berarti berunding, urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan sesuatu. Dalam tata negara Indonesia, istilah musyawarah diartikan sebagai suatu diskusi dan demokrasi. Musyawarah ini dibutuhkan oleh persekutuan gereja agar jemaat bisa mencapai kesepakatan bersama, sehingga suatu pengambilan keputusan yang ada di gereja diperoleh dari hasil keputusan bersama. Dengan musyawarah diharapkan, hasil keputusan dapat dijalankan oleh semua anggota jemaat dengan penuh rasa tanggung jawab.
Itulah beberapa cara yang dapat menjadi kunci untuk dapat mempererat persekutuan yang ada di gereja. Namun, untuk melakukan hal tersebut, terkadang gereja memiliki kendala dalam hal waktu dan jarak jemaatnya.
Solusi Membangun Kegiatan Persekutuan Gereja melalui Aplikasi Gereja
Gereja membutuhkan suatu media yang dapat merealisasikan kegiatan persekutuan agar dapat membangun pelayanan lebih menyenangkan. Media yang kini telah bervariatif akan membantu pelayanan gereja agar tidak monoton Gereja dapat melakukan kolaborasi dan berinovasi menggunakan media saat ini. Salah satu contoh media yang dapat merealisasikan pelayanan agar lebih menyenangkan adalah aplikasi gereja.
Aplikasi gereja merupakan software manajemen gereja yang didesain dengan mudah dan cepat. Segala kegiatan gereja seperti pendataan, komunikasi maupun kolaborasi dapat dilakukan dalam satu platform ini. Sehingga dengan ini gereja dapat lebih mudah memanajemen gerejanya. Terutama untuk menjalin kedekatan atau persekutuan dengan jemaat maupun lainnya.
Aplikasi gereja saat ini yang dapat kita kenali adalah aplikasi gereja erista. Sebuah aplikasi gereja yang membantu gereja mempererat persekutuan-persekutuan yang ada di gereja melalui fitur small group erista. Fitur small/membership group ini membantu gereja berkomunikasi dengan jemaat untuk dapat saling terhubung.
Terutama bagi pendeta maupun pemimpin-pemimpin grup dapat lebih mudah memanajemen anggota grupnya dalam beberapa kegiatan yang mungkin gereja sedang adakan. Maka dengan cara inilah gereja dapat memperoleh hasil yang maksimal dalam mempererat persekutuan jemaatnya.