ArtikelBagaimana Cara Membangun Gereja yang Friendly dengan Aplikasi Gereja?

Foto profil Kingkin Nura
Kingkin Nura
Penulis

7 menit - 15 November 2022

Erista: Aplikasi gereja yang interaktif
Image by Kingkin Nura, 2022

Membangun gereja friendly dengan aplikasi gereja - Gereja adalah rumah Tuhan yang diperkokoh dengan kekuatan-kekuatan iman, kita yang beriman pasti menginginkan adanya kesatuan yaitu kesatuan yang dinamis, dengan artian meski berbeda-beda tetapi tetap satu iman. Namun dengan tujuan jelas tersebut, bukan berarti tujuan telah terealisasikan dengan baik, tetapi masih menghadirkan sebuah pertanyaan yang perlu dijawab dan dipecahkan. Bagaimana caranya gereja memperkokoh atau menyatukan kekuatan-kekuatan iman dan kemudian merealisasikannya?

Aplikasi Gereja adalah media digital yang dapat menjadi jembatan bagi gereja untuk memperkokoh kekuatan-kekuatan iman para jemaat serta merealisasikan seluruh kegiatan gereja. Ada beberapa cara untuk bisa mendapatkannya, diantaranya:

Pertama, Open Mind Terhadap Aplikasi Gereja

Kehidupan di era technological society amat memerlukan kelenturan adaptasi, kerelaan belajar dan terus belajar tanpa henti hingga menjadi terampil dan terbiasa dengan segala jenis gawai terbaru. Terutama mereka yang menurut Prensky dikategorikan sebagai digital immigrants, yaitu “those of us who were not born into the digital world but have, at some later point in our lives, become fascinated by and adopted many or most aspects of the new technology.” Generasi ini kerap mendapati dirinya dibombardir oleh berbagai informasi melalui berbagai jenis teknologi baru. Alih-alih merasa nyaman dengan semua itu sambil berpikir bahwa ia sedang belajar untuk menjadi “multitasking”. Semakin seorang digital immigrant memasuki kehidupan digital melalui multimedia, multi messaging dan sebagainya, sesungguhnya ia sedang mengalami multi confusion. Hal ini dikarenakan pada saat yang sama sebenarnya ia sedang ditarik ke berbagai level kemajuan teknologi digital.

Begitu halnya yang perlu pendeta, pengurus serta jemaat perhatikan tentang pentingnya mengenal, belajar dan mulai adaptasi serta bagaimana memanfaatkan media digital terbaru yang dikhususkan memang untuk gereja yaitu aplikasi gereja. Aplikasi gereja diatur sebagai jembatan penghubung khusus yang komplit dan sangat relevan bagi pendeta, pengurus maupun jemaat dalam menjalankan segala aktivitas gereja. Mulai dari pendataan jemaat, komunikasi, diskusi, berbagi informasi, kolaborasi dan lain sebagainya.

Amat penting bagi gereja memanfaatkan sumber teknologi yang disediakan dengan relevan ini dan mengambil peran sebagai penatalayan yang cakap demi terlaksananya pemberitaan amanat agung di era digital. Pernyataan ini juga sesuai dalam pemahaman “Digital Ecclesiology” tentang “Technological Unification of the church” oleh Stedzer. Sebuah penyatuan teknologi dengan gereja, maksudnya bahwa teknologi merupakan sebuah tantangan sekaligus peluang yang sangat besar, di mana setiap individu jemaat atau para pelayan firman perlu memanfaatkan teknologi relevan untuk memungkinkan pelaksanaan misi gereja.

Kedua, Realisasikan Kesatuan Gereja Dengan Aplikasi Gereja

Kecepatan penyebaran pengaruh internet yang terus menerus dan kemajuan teknologi komunikasi-informasi modern tentu akan sangat mempengaruhi bagaimana cara masyarakat bersentuhan dengan agama, pemahaman serta praktik teologis. Dengan ini maka “Digital Ecclesiology” sangat relevan digunakan sebagai landasan berpikir maupun bertindak dalam menyeimbangkan adanya arus perkembangan teknologi. Jadi melalui aplikasi gereja, gereja dapat terbantu terutama dalam membangun dan memperjuangkan misi gereja dan berikut beberapa manfaatnya :

  • Pertama, Technology Enables Communication: Melalui software atau aplikasi gereja, atau blog gereja, maka gereja dapat dengan mudah membangun sebuah komunikasi secara langsung dengan jemaat di sepanjang hari bahkan minggu. Disinilah teknologi software gereja dapat memungkinkan jemaat dengan mudah memiliki komunikasi langsung dalam skala yang lebih luas dan lebih jelas.
  • Kedua, Technology Enables Community: Dengan software gereja, memungkinkan gereja mencapai ikatan komunitas yang lebih besar yang tidak menuntut kedekatan secara fisik. Dalam dunia nyata, seseorang dapat saja duduk berdampingan satu sama lain di dalam gereja dari minggu ke minggu bahkan terkadang tidak saling bertegur sapa satu sama lain. Namun kini dengan media digital yang relevan atau melalui fitur small group yang ada dalam aplikasi gereja, jemaat dapat berinteraksi satu sama lain dan juga dapat melakukan doa bersama. Diterima atau tidak, bahwa aplikasi gereja merupakan tempat relevan bagi generasi muda untuk berinteraksi dengan mudah dan cepat atau sebagai tempat komunikasi baru yang barangkali dinilai melintasi standar kewajaran bagi generasi masa lalu, namun apapun alasannya komunitas untuk orang muda yang sekarang mulai dan akan terus berkembang ini harus menjadi perhatian serius bagi embrio gereja digital.
  • Ketiga, Technology Enables Discipleship: Menggunakan aplikasi gereja memungkinkan komunikasi, komunitas, dan pemuridan. Gereja digital dapat saja menciptakan dan memiliki sebuah aplikasi khusus di mana jemaat dapat mengakses secara bebas seperti outline khotbah, materi pelajaran alkitab, diskusi isu-isu terkini hingga menjadi media pengumuman mingguan gerejawi, melalui gawai pintar mereka masing-masing. Software gereja memungkinkan anggota jemaat untuk meningkatkan kualitas pengalaman pemuridan mereka di gereja. Pastinya semua ini hanyalah sarana untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pemuridan masa kini. Namun hal tersebut tidak menjadi perhatian utama, melainkan yang menjadi alasan utama adalah tentang seluk-beluk media digital yang penting digunakan untuk memungkinkan panggilan gereja dan konteks berteologi di era teknologi digital ini.

Ketiga, konsistensi-kan gereja dengan aplikasi gereja

Gereja abad ini memang menghadapi banyak sekali tantangan unik, termasuk cara berkomunikasi, menyebarkan informasi dan membangun relasi baru. Namun pada intinya pertanyaan-pertanyaan penting tidak dapat berubah bahkan harus ditafsirkan dan dimediasi dengan teknologi digital terbaru. Bagaimana kita sebagai murid Kristus tetap mengasihi Allah dan sesama? Bagaimana kita melayani orang miskin dan terpinggirkan? Serta bagaimana membangun komunitas dengan orang-orang terpercaya dan memperkuat ikatan kita sebagai tubuh Kristus, dan memberitakan Injil di era teknologi digital sekarang. Nampak dari seiring berjalannya perkembangan teknologi informasi, media digital menjadi bagian yang penting bahkan mampu berusaha menjawab berbagai tantangan gereja di masa ini atau mendatang.

Seperti halnya aplikasi gereja hadir sebagai salah satu software manajemen gereja yang dapat membantu menjawab tantangan atau pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memberi fitur-fitur yang relevan untuk merealisasikan seluruh aktivitas gereja dan memudahkan pendeta, pengurus maupun jemaat dalam keorganisasian tersebut.