ArtikelMengenal Toleransi Dalam Alkitab Menurut Iman kristen

Angelina Quensi profile picture
Angelina Quensi
Penulis

5 menit - 24 Mei 2023

Erista ChMS: Mengenal Toleransi Dalam Alkitab Menurut Iman kristen

Mengenal toleransi dalam Alkitab/ iman kristen - Setiap daerah di Indonesia terdiri dari masyarakat plural yang datang dari latar belakang yang berbeda-beda. Indonesia kaya akan keberagaman, baik dari suku, ras, etnis, budaya maupun kepercayaan.

Dengan banyaknya perbedaan yang ada, sikap toleransi perlu ditingkatkan. Selain itu, perlu adanya upaya preventif untuk mencegah terjadinya konflik, khususnya yang berkaitan dengan kepercayaan/agama.

Sulawesi Utara punya cerita unik dan menarik untuk dikulik mengenai toleransi. Pasalnya, daerah ini punya tradisi unik dalam menyambut hari raya masing-masing agama.

Misalnya pada perayaan hari Natal, masyarakat beragama Muslim mengambil peranan untuk menjaga keamanan di gereja. Begitu pun sebaliknya. Dalam peribadatan maupun hari-hari besar keagamaan, masyarakat di Sulawesi Utara akan selalu membantu pengamanan, meskipun berbeda keyakinan agar peribadatan dapat berjalan dengan kondusif.

Bagaimana toleransi ini dapat tercipta? Sulawesi Utara memiliki sebuah slogan untuk mempererat toleransi dan kerukunan umat beragama.

Slogan tersebut adalah “Torang Samua Ciptaan Tuhan”, yang dalam bahasa Indonesianya adalah “Kita Semua Ciptaan Tuhan.” Slogan ini tidak hanya mengandung aspek Teologi pengakuan kepada Sang Pencipta, melainkan aspek mendalam atas kemanusiaan.

Slogan ini digaungkan bukan hanya untuk relasi antara manusia dengan Tuhan, ataupun manusia dengan dirinya sendiri. Namun lebih dari itu, manusia dengan sesamanya. Meskipun datang dengan perbedaan akan banyak hal, tetapi sampai saat ini toleransi antar umat beragama di Sulawesi Utara masih sangat terjaga.

Apa itu Toleransi?

Sebelum lebih jauh membahas mengenai toleransi. Ada baiknya kita menyamakan persepsi mengenai toleransi terlebih dahulu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), toleransi berasal dari kata toleran. Toleran memiliki arti bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.

Secara umum, toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok maupun antar individu. Secara khusus, disadur dari laman Kementerian Agama, toleransi beragama merupakan sikap saling menghormati, saling menghargai setiap keyakinan orang, tidak memaksakan kehendak, serta tidak mencela ataupun menghina agama lain dengan alasan apapun.

Apa Urgensi dari Toleransi?

Berikut beberapa urgensi dari toleransi, diantaranya:

Tercapainya Kesatuan dan Persatuan

Kesatuan merupakan hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tanpa adanya kesatuan maka akan terjadi konflik, dan konflik dapat memicu terjadinya perpecahan.

Indonesia merupakan negara yang majemuk dan di tengah kemajemukkan tersebut toleransi dapat turut membantu masyarakat untuk merealisasikan kesatuan, sebagaimana yang tertera dalam sila ke-3 pada pancasila yaitu Persatuan Indonesia.

Menghindari Konflik

Perbedaan dalam banyak hal rasanya akan selalu menjadi bagian yang mengiringi perjalanan hidup manusia. Namun, perlu ada upaya agar perbedaan tidak menjadi masalah berarti di kemudian hari.

Toleransi sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara agar dapat terciptanya keselarasan di tengah berbagai keberagaman yang ada. Toleransi harus diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari.

Meskipun dimulai dari hal kecil atau sederhana, namun itu dapat memupuk tenggang rasa dan menjadikan manusia sebagai pribadi yang toleran. Kegagalan masyarakat dalam bertoleransi dapat memicu terjadinya konflik.

Secara sederhana, konflik adalah interaksi pertentangan antara dua atau lebih individu. Konflik biasa bermula ketika individu mulai menilai agamanya lebih baik, sehingga mungkin menimbulkan sikap merendahkan agama lain.

Menghindari Paham Radikalisme

Dalam sudut pandang keagamaan, radikalisme diartikan sebagai suatu paham keagamaan yang mengacu pada pondasi agama yang sangat mendasar dengan fanatisme keagamaan yang sangat tinggi.

Sebenarnya tidak ada yang salah dalam meyakini dan mendalami kepercayaan apapun, karena semua agama tentu mengajarkan kebaikan dan nilai-nilai kehidupan.

Namun paham radikalisme tidak jarang membuat orang yang menganut paham ini menggunakan kekerasan untuk mengaktualisasikan paham keagamaan yang diyakininya. Untuk alasan apapun, paham ini tidak dapat dibenarkan, karena tidak baik memaksa orang apalagi menggunakan kekerasan.

Selain itu, seorang tidak diperkenankan untuk memaksa orang lain memeluk suatu agama, selain dari apa yang ia yakini.

Negara pun menjamin hal ini, dimana setiap orang berhak memeluk agama apapun yang tidak bertentangan dengan hati nuraninya. Karena sejatinya agama adalah urusan tiap-tiap individu. Urusan setiap orang dengan Tuhannya.

Toleransi dalam Alkitab atau iman Kristen, orang Kristen harus mempertahankan imannya akan apa yang ia yakini. Namun juga harus tetap mengasihi dan bersikap toleran terhadap orang yang berbeda kepercayaan.

Tidak seharusnya perbedaan memecah belah persatuan yang selama ini telah diperjuangkan dan pelihara sekian lamanya.

Dalam Matius 22:39 ada tertulis, “Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Umat Kristen percaya bahwa Firman adalah Allah itu sendiri (Yoh. 1:1), dalam hal hukum kasih yang dibahas di atas, Allah tidak memberikan pengecualian akan kasih. Orang percaya diminta untuk mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri, dan tidak ada kata atau kalimat lanjutan yang menyatakan bahwa kasih terbatas pada sesama yang satu keyakinan, satu etnis, satu ras, satu suku maupun satu budaya. Kasih menyatukan banyak perbedaan dan merangkul setiap insan.

”Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” (Kol. 3:14), umat percaya dituntut untuk menghargai sesama, mempersatukan perbedaan melalui kasih. Kasih Tuhan memampukan manusia untuk menerima perbedaan dan memahami bahwa manusia memang tidak selalu sejalan, dan toleransi adalah perwujudan dari kasih.

Maka dari itu mari mulai dari dalam, misal persatuan umat kristen itu sendiri. Mulai ini dan praktekan saat bergereja. Untuk menciptakan ini Erista ChMS solusi bagi manajemen gereja. Bagaimana bisa? Intip dan coba sekarang, di sini!

Baca Juga

Peran dan Pentingnya Komunikasi Dalam Organisasi Bergereja!

Pertumbuhan gereja adalah salah satu hasil yang diperlukan dari Kristus, kepala, dan visi gereja. “jadikanlah semua bangsa muridku” (Matius 28:19a ASV) dimulai hari ini di gereja lokal, dengan pendeta sebagai pemimpin, rekan sekerjanya, dan anggota keluarga rohaninya yang harus bertumbuh sebelum menjangkau orang-orang yang tidak percaya.

6 menit